Multicursor - Busy

Banner 468 x 60px

 

Sabtu, 18 Februari 2017

Pengertian Cinematic (Cinematography)

5 komentar

Cinematography berasal dari bahasa Yunani: Kinema  yang berarti gerakan, Photos yang berarti cahaya  dan Graphos yang berarti lukisan. Jadi Cinematography bisa diartikan melukis dengan gambar yang bergerak dengan cahaya.
Di dalam kamus istilah TELETALK yang disusun oleh Peter Jarvis terbitan BBC Television Training, Cinematography diartikan sebagai The craft of making picture (pengrajin gambar). Sebagai pemahaman cinematography bisa diartikan kegiatan menulis yang menggunakan gambar bergerak sebagai bahannya. Artinya dalam cinematography kita mempelajari bagaimana membuat gambar bergerak, seperti apakah gambar-gambar itu, bagaimana merangkai potongan-potongan gambar yang bergerak menjadi rangkaiaan gambar yang mampu menyampaikan maksud tertentu atau menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan suatu ide tertentu.
Cinematography adalah sebuah bentuk seni yang unik untuk film. Meskipun mengekspos gambar pada elemen cahaya-sensitif, gambar gerak menuntut bentuk baru dari fotografi dan teknik estetika baru.
Cinematography adalah kunci selama era film bisu. Tak ada suara selain dari musik latar, dialog tidak ada, film bergantung pada pencahayaan, dan akting ditetapkan.
American Society of cinematographers (ASC) mendefinisikan sinematografi sebagai:
“proses kreatif dan penafsiran yang berpuncak pada pengarang karya asli seni daripada pencatatan sederhana dari sebuah peristiwa fisik. Sinematografi bukan subkategori fotografi. Sebaliknya, fotografi merupakan salah satu kerajinan yang sinematografer menggunakan selain teknik fisik, organisasi, manajerial, interpretif dan memanipulasi gambar lain untuk efek satu proses yang koheren.”
Dalam masa gambar gerak, sinematografer itu biasanya juga direktur dan orang yang secara fisik menangani kamera. Selama bentuk seni dan teknologi berkembang, pemisahan antara direktur dan operator kamera muncul. Dengan munculnya pencahayaan buatan dan lebih cepat (lebih banyak cahaya sensitif), di samping kemajuan teknologi di optik kamera dan teknik baru seperti film warna dan layar lebar, aspek teknis sinematografi mengharuskan spesialis di daerah itu.
Dalam industri film, sinematografer bertanggung jawab untuk aspek teknis dari gambar (pencahayaan, lensa pilihan, komposisi, eksposur, filtrasi, pemilihan film), tetapi bekerja sama dengan sutradara untuk memastikan bahwa estetika artistik mendukung visi Direktur. Para cinematographers adalah kepala kru kamera, pegangan dan pencahayaan di set, dan untuk alasan itu mereka sering disebut Director of Photography (DOP).
Direksi fotografi membuat keputusan kreatif dan banyak penafsiran selama pekerjaan mereka, dari pra-produksi untuk pasca produksi, yang semuanya mempengaruhi secara keseluruhan dan tampilan gambar gerak. Banyak dari keputusan ini mirip dengan apa yang fotografer perlu perhatikan ketika mengambil gambar: sinematografer mengkontrol pilihan film itu sendiri (dari berbagai alat yang tersedia dengan berbagai kepekaan terhadap cahaya dan warna), pemilihan lensa panjang fokus, eksposur aperture dan fokus. Sinematografi, memiliki aspek duniawi (melihat ketekunan visi), tidak seperti masih fotografi yang murni gambar tunggal yang diam.
sinematografer sering perlu untuk bekerja secara kooperatif dengan lebih banyak orang daripada seorang fotografer, yang sering bisa berfungsi sebagai satu orang. Akibatnya, pekerjaan sinematografer juga meliputi manajemen personalia dan organisasi logistik.
Sebuah kru film adalah sekelompok orang yang disewa oleh sebuah perusahaan produksi untuk tujuan memproduksi sebuah film. Awak kru juga terpisah dari produsen, mereka yang memiliki sebagian dari perusahaan baik film atau hak intelektual properti film. Sebuah kru film dibagi menjadi sektor yang berbeda, masing-masing mengkhususkan dirinya dalam aspek tertentu dari sebuah produksi film.

A. Definisi Sinematografi
Sinematografi adalah kata serapan dari bahasa Inggris Cinematography yang berasal dari bahasa Latin kinema 'gambar'. Sinematografi sebagai ilmu terapan merupakan bidang ilmu yang membahas tentang teknik menangkap gambar dan menggabung-gabungkan gambar tersebut sehingga menjadi rangkaian gambar yang dapat menyampaikan ide (dapat mengemban cerita).
Sinematografi memiliki objek yang sama dengan fotografi yakni menangkap pantulan cahaya yang mengenai benda. Karena objeknya sama maka peralatannyapun mirip. Perbedaannya, peralatan fotografi menangkap gambar tunggal, sedangkan sinematografi menangkap rangkaian gambar. Penyampaian ide pada fotografi memanfaatkan gambar tunggal, sedangkan pada sinematografi memanfaatkan rangkaian gambar. Jadi sinematografi adalah gabungan antara fotografi dengan teknik perangkaian gambar atau dalam sinematografi disebut montase (montage).Sinematografi sangat dekat dengan film dalam pengertian sebagai media penyimpan maupun sebagai genre seni. Film sebagai media penyimpan adalah pias (lembaran kecil) selluloid yakni sejenis bahan plastik tipis yang dilapisi zat peka cahaya. Benda inilah yang selalu digunakan sebagai media penyimpan di awal pertumbuhan sinematografi. Film sebagai genre seni adalah produk sinematografi.
B. Film sebagai Produk Sinematografi
Film adalah gambar-hidup, juga sering disebut movie. Film, secara kolektif, sering disebut sinema. Sinema itu sendiri bersumber dari kata kinematik atau gerak. Film juga sebenarnya merupakan lapisan-lapisan cairan selulosa, biasa di kenal di dunia para sineas sebagai seluloid. Pengertian secara harafiah film (sinema) adalah Cinemathographie yang berasal dari Cinema + tho = phytos (cahaya) + graphie = grahp (tulisan = gambar = citra), jadi pengertiannya adalah melukis gerak dengan cahaya. Agar kita dapat melukis gerak dengan cahaya, kita harus menggunakan alat khusus, yang biasa kita sebut dengan kamera.
Film dihasilkan dengan rekaman dari orang dan benda (termasuk fantasi dan figur palsu) dengan kamera, dan/atau oleh animasi. Kamera film menggunakan pita seluloid (atau sejenisnya, sesuai perkembangan teknologi). Butiran silver halida yang menempel pada pita ini sangat sensitif terhadap cahaya. Saat proses cuci film, silver halida yang telah terekspos cahaya dengan ukuran yang tepat akan menghitam, sedangkan yang kurang atau sama sekali tidak terekspos akan tanggal dan larut bersama cairan pengembang (developer).
Definisi Film Menurut UU 8/1992, adalah karya cipta seni dan budaya yang merupakan media komunikasi massa pandang-dengar yang dibuat berdasarkan asas sinematografi dengan direkam pada pita seluloid, pita video, piringan video, dan/atau bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis, dan ukuran melalui proses kimiawi, proses elektronik, atau proses lainnya, dengan atau tanpa suara, yang dapat dipertunjukkan dan/atau ditayangkan dengan sistem Proyeksi mekanik, eletronik, dan/atau lainnya;
Istilah film pada mulanya mengacu pada suatu media sejenis plastik yang dilapisi dengan zat peka cahaya. Media peka cahaya ini sering disebut selluloid. Dalam bidang fotografi film ini menjadi media yang dominan digunakan untuk menyimpan pantulan cahaya yang tertangkap lensa. Pada generasi berikutnya fotografi bergeser padapenggunaan media digital elektronik sebagai penyimpan gambar.
Dalam bidang sinematografi perihal media penyimpan ini telah mengalami perkembangan yang pesat. Berturut-turut dikenal media penyimpan selluloid (film), pita analog, dan yang terakhir media digital (pita, cakram, memori chip). Bertolak dari pengertian ini maka film pada awalnya adalah karya sinematografi yang memanfaatkan media selluloid sebagai penyimpannya.
Sejalan dengan perkembangan media penyimpan dalam bidang sinematografi, maka pengertian film telah bergeser. Sebuah film cerita dapat diproduksi tanpa menggunakan selluloid (media film). Bahkan saat ini sudah semakin sedikit film yang menggunakan media selluloid pada tahap pengambilan gambar. Pada tahap pasca produksi gambar yang telah diedit dari media analog maupun digital dapat disimpan pada media yang fleksibel. Hasil akhir karya sinematografi dapat disimpan Pada media selluloid, analog maupun digital.
Perkembangan teknologi media penyimpan ini telah mengubah pengertian film dari istilah yang mengacu pada bahan ke istilah yang mengacu pada bentuk karya seniaudio-visual. Singkatnya film kini diartikan sebagai suatu genre (cabang) seni yang menggunakan audio (suara) dan visual (gambar) sebagai medianya.Istilah film pada mulanya mengacu pada suatu media sejenis plastik yang dilapisi dengan zat peka cahaya. Media peka cahaya ini sering disebut selluloid. Dalam bidang fotografi film ini menjadi media yang dominan digunakan untuk menyimpan pantulan cahaya yang tertangkap lensa.
Pada generasi berikutnya fotografi bergeser padapenggunaan media digital elektronik sebagai penyimpan gambar. Dalam bidang sinematografi perihal media penyimpan ini telah mengalami perkembangan yang pesat. Berturut-turut dikenal media penyimpan selluloid (film), pita analog, dan yang terakhir media digital (pita, cakram, memori chip). Bertolak dari pengertian ini maka film pada awalnya adalah karya sinematografi yang memanfaatkan media selluloid sebagai penyimpannya.
Sejalan dengan perkembangan media penyimpan dalam bidang sinematografi, maka pengertian film telah bergeser. Sebuah filmcerita dapat diproduksi tanpa menggunakan selluloid (media film). Bahkan saat ini sudah semakin sedikit film yang menggunakan media selluloid pada tahap pengambilan gambar. Pada tahap pasca produksi gambar yang telah diedit dari media analog maupun digital dapat disimpan pada media yang fleksibel. Hasil akhir karya sinematografi dapat disimpan Pada media selluloid, analog maupun digital.Perkembangan teknologi media penyimpan ini telah mengubah pengertian film dari istilah yang mengacu pada bahan ke istilah yeng mengacu pada bentuk karya seniaudio-visual. Singkatnya film kini diartikan sebagai suatu genre (cabang) seni yang menggunakan audio (suara) dan visual (gambar) sebagai medianya.

Saya tampilkan beberapa referensi cinematic

Contoh Foto Cinematic 
Learn and Share about Cinematic Photography 

Buat yang lagi nyari kampus IT berbasis Enterpreneurship silahkan kunjungi UNIVERSITAS AMIKOM Yogyakarta yaaa :)
 

5 komentar:

Unknown mengatakan...

bro sumber tulisan dari mana?

Unknown mengatakan...

kak, sumbernya dari mana ?

Unknown mengatakan...

Mksh gan

Unknown mengatakan...

terimakasih kak

Unknown mengatakan...

kak sumber dari mana kak?

Posting Komentar

 
How to know © 2017